Sepertinya ini adalah serial detektif pertama yang ku baca. Kesetiaan Mr X Karya Keigo Higashino. Membaca serial detektif tentu membutuhkan pikiran yang lebih fokus karena setiap dialognya mengandung teka teki yang bisa diurai untuk memecahkan masalah.
Latar cerita awal dari novel ini menggambarkan keadaan kolong jembatan yang berisi kehidupan tunawisna. Penggambaran itu berkali-kali disebut dalam beberapa alur karena sangat berkaitan dengan tokoh utama “Daruma Ishigami”. Bukan tempat tinggalnya, kolong jembatan merupakan pemadangan yang selalu dilihat karena ia melewati jalan tersebut dari rumah menuju tempatnya bekerja. Ishigami adalah seorang genius yang suka sekali memecahkan berbagai persoalan matematika. Kecerdasannya menandingi professor sekalipun. Namun profesi yang ia pilih adalah guru matematika SMA. Kehidupan ishigami seperti jarum jam yang berputar pada porosnya, begitu-begitu saja. Bahkan dengan kegeniusannya ia tak berminat menarik simpati banyak orang. Tak ada yang tau seberapa genius dirinya, kecuali temannya semasa kuliah, Manabu Yukawa. Jika Ishigami adalah ahli matematika, maka Manabu Yukawa adalah genius dalam bidang fisika.
Polisi menemukan mayat di
suatu tempat sampai akhirnya menyelidiki orang-orang yang berkerabat dengan
korban. Menurut polisi, identitas mayat tersebut adalah Togashi, ia memiliki
mantan istri bernama Yasuko dan anaknya bernama Masito yang juga tinggal
bersama ibunya. Memang benar, Yasuko adalah pembunuh Togashi. Ia sudah lelah
dengan perlakuan mantan suaminya yang masih terus mengganggu hidupnya bahkan sampai memeras dirinya. Malam itu
terjadilah pembunuhan Togashi oleh Yasuko dan anaknya, pembunuhan itu tidak
berencana, tejadi begitu saja karena memang awalnya Yasuko hanya membela diri
dari serangan Togashi.
Ishigami, adalah tetangga Yasuko.
Mereka tinggal di unit apartemen sehingga keributan yang terjadi di unit Yasuko
bisa didengar oleh Ishigami. Awalnya Ishigami menanyakan apa yang terjadi, Yasuko
berkata tidak terjadi apa-apa. Sampai akhirnya Ishigami mengutarakan niatnya
untuk membantu Yasuko mengurus mayat Togashi. Dengan kata lain, ishigami yang genius
sudah menduga bahwa Yasuko membunuh Togashi.
Ishigami menyusun rencana
yang sangat rapi, sekenario yang membuat detektif tidak menduga apa yang
sebenarnya terjadi. Penyelidikan detektif berjalan dengan berkali-kali meminta
penjelasan dari beberapa orang yang berkaitan dengan Togashi. Tentu Yasuko dan
Ishigami juga dimintai keterangan. Namun kasus pembunuhan itu tidak menemui
titik terang. Hipotesa bercabang dan tidak menemukan kesimpulan. Sampai akhirnya
Ishigami menyerahkan diri ke polisi dan mengaku bahwa ia yang membunuh Togashi.
---
Sebenarnya, penjelasan saya diatas bukan inti dari ceritanya. Ada plot yang membuat saya membelalakan mata
tidak percaya dengan apa yang sebenarnya terjadi. Bahkan latar kolong
jembatan yang saya ceritakan di awal bukan hanya menjadi penggambaran yang biasa. Awalnya saya sempat bergumam, mengapa cerita ini bertele-tele dan kita sebagai
pembaca sudah diberi tahu di Bab awal bahwa pelaku pembunuhan Togashi adalah Yasuko
dan Ishigami membantu membereskan mayatnya. Tapi ternyata bukan itu yang mau
disampaikan penulis. Saya tak menyangka bahwa serial detektif menyimpan cerita romance yang sungguh pelik.
Pengorbanan Ishigami untuk
Yasuko tidak hanya sampai “membantu membereskan mayat”. Ia benar-benar mengorbankan
hidupnya untuk Yasuko. Nahas nya Yasuko tidak pernah menyadari itu. Yasuko hanya
berpikir Ishigami hanya sebatas “tertarik” kepadanya. Yasuko tidak menyangka akan
ada orang yang mempertaruhkan semuanya untuk dirinya. Bagi Ishigami, Yasuko dan
Misato adalah dua titik yang mengubungkan ia dengan dunia. Mereka hadir seperti
keajaiban yang membuat Ishigami memiliki alasan kembali untuk menjalani
harinya.
Selain menceritakan pengorbanan Ishigami untuk Yasuko, di serial ini kalian akan menemukan sosok Ishigami yang sangat menggilai matematika. Kata Ishigami “Jika matematika adalah mineral terkubur, bahkan waktu seumur hidup pun terbilang pendek untuk menggali semuanya”. Ia hanya perlu pensil dan kertas untuk menekuni hobinya yaitu menyelesaikan banyak persoalan matematika. Dengan begitulah otak Ishigami terus terasah, membuat Profesor Yukawa mengakui bahwa Ishigami adalah lawan terberatnya. Kalian juga akan disuguhi kepintaran Yukawa yang hari-harinya dihabiskan untuk penelitian. Kepintaran Yukawa sungguh tak terduga dalam memecahkan kasus pembunuhan. Dua genius itu memang lawan yang seimbang.